Senin, 24 Januari 2011

PROSESI PENGADILAN ADAT DAYAK TERHADAP Prof.Dr.Tamrin Amal Tomagola, Palangkaraya,22 Januari 2011

Rumah Betang Palangkaraya: Tempat Pengadilan Adat Dayak berlangsung


Pengawalan yg cukup ketat:


Dr.Marco Mahin: Salah seorang Pendamping dan kontak ANBTI di Kalimantan







Seruan pada spanduk


Maksud dan Tujuan Pengadilan Adat Dayak:


Buku Pedoman Acara: Acara Prosesi Adat :Dihadiri semua pemangku adat Dayak dari Kaltim,Kalbar,Kalsel dan Kalteng beserta masyarakat adat Dayak di Palangkaraya, Muspida Kalteng








Penuntut Adat dalam Pengadilan Adat Dayak, ada yang perempuan
Salah satu Hakim Adat: Baru pertama kali mengadili seorang intelektual yang bergelar Prof.Dr.

Seluruh jajaran Pemangku Adat dayak, para Hakim Adat dan Presiden Majelis Adat dayak nasional Agustin Teras narang

Bu Siti: Bersiap siap menyerahkan "tanda jadi" dimulainya Pengadilan Adat


Sambutan Pengarahan Presiden MADN:A.Teras Narang,S.H

Bu Siti menyerahkan Seserahan
sesi Penuntutan
Penyerhan Gong tebusan


Tapung Tawar Pemutusan Dendam Adat



Pengorbanan Hewan : Kepala Kerbau di altar






Setelah Pengadilan, Acara makan Bersama:
Para mediator ANBTI bersama Pak Teras dan pak Tamrin


Malam Budaya:
Bu Siti & Pak Tamrin :Bengawan Solo

ANBTI: Padamu Negeri & Pancasila Rumah Kita

Manasai bersama akhir dari prosesi adat Dayak di Palangkaraya


Pulang dengan selamat tiba di Jakarta 23 Januari 2011....tetap dikawal MADN Jakarta

Reportase Budaya: Pengadilan Adat Prof.Dr. Tamrin Amal Tomagola: Permohonan Maaf di depan Pers


Permohonan Maaf di Depan Pers: Hotel Barito,22 Januari 2011





Reportase Budaya: Benda adat yang diperlukan

Koin "tanda hadir" sebagai saksi Pengadilan Adat


Kambing:Hewan Tebusan


Ayam 2 ekor :Hewan Tebusan


Kerbau : Hewan Tebusan


5 buah Gong:Benda adat tebusan


Dulang: Tempat menaruh uang Rp 77.777.770


Seserahan: Beras, koin,kelapa dan telur 1 butir





Majelis Nasional ANBTI

Majelis Nasional ANBTI

ANBTI-Plus

ANBTI-Plus